Intisari

Dahlan (1992): Manfaat Hutan Kota di Indonesia

Sebuah tulisan dari Dahlan (1992) merupakan salah satu tulisan pioneer yang mengungkap manfaat dari hutan kota di Indonesia.

Pada tulisan tersebut, Dahlan mengawali latar belakang tulisan dari sorotan dunia terhadap Indonesia akibat penurunan kualitas dan kuantitas hutan. Kondisi tersebut terjadi akibat penggembalaan, kebakaran, hingga pengelolaan yang jauh dari kata lestari. Keadaan tersebut menjadi pemicu adanya boikot terhadap sejumlah produk yang ada di Indonesia. Pada tahun yang sama (1992) dengan manuskrip publikasi, terdapat konferensi PBB yang diselenggarakan di Brazil.

Isu pembangunan dan pengembangan hutan kota di Indonesia diyakini menjadi salah satu alternatif solusi terhadap banyaknya permasalahan lingkungan yang dihadapi. Fokus pengembangan hutan kota terletak pada perbaikan kualitas lingkungan perkotaan.

Pada manuskrip tersebut dimuat 19 manfaat hutan kota di Indonesia. Manfaat dan atau peran hutan kota antara lain:

  1. Filter kadar gas dan partikel mikro yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor;
  2. Meredam tingkat kebisingan yang ada di kawasan urban;
  3. Mereduksi tingkat suhu udara dan meningkatkan kelembaban udara;
  4. Penghasil oksigen dan penyerap karbon dioksida;
  5. Penyedia lahan bagi tujuan lain seperti kawasan perumahan, industri, dan atau kegiatan lain;
  6. Peneduh bagi sejumlah area terbuka;
  7. Penangkal intrusi air laut;
  8. Sebagai wind breaker pada kawasan perkotaan;
  9. Penapis debu dalam tanah;
  10. Reduksi ancaman hujan asam bagi mikroorganisme tanah;
  11. Mengurangi genangan air;
  12. Pada bentuk tertentu dapat mengurangi dampak akibat kecelakaan;
  13. Tempat yang nyaman untuk beristirahat;
  14. Sebagai metode peubah stigma tentang Indonesia penyebab kerusakan hutan;
  15. Menciptakan keindahan, identik dengan fungsi estetika hutan kota;
  16. Habitat bagi burung;
  17. Mengurangi tingkat stress melalui perbaikan kondisi lingkungan;
  18. Mereduksi resiko abrasi, hutan kota dalam bentuk mangrove; dan
  19. Menjadi pemicu bagi sektor industri pariwisata.

Ada hal menarik dalam manuskrip tersebut pada bagian akhir. Sebuah pesan dari Presiden Republik Indonesia dalam Pekan Penghijuan Nasional (17 Desember 1990) yang menyatakan bahwa kota perlu memiliki hutan kota agar kondisi kawasan perkotaan tetap sehat.

Sitasi: Dahlan E. 1992. Development of Urban Forest in Indonesia. Media Konservasi Vol 4 (1):35-37.

What is your reaction?

Excited
0
Happy
0
In Love
0
Not Sure
0
Silly
0

You may also like

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *